Simalungun — Puluhan orang perwakilan masyarakat Perdagangan, Kecamatan Bandar, melakukan unjuk rasa ke kantor Bupati Simalungun, di Kecamatan Raya, pada Senin pagi (13/5/2024). Mereka mendesak RHS (Radiapoh Hasiholan Sinaga) selaku bupati periode ini, agar segera mewujudkan harapan warga Perdagangan. Bila tidak, mereka mengancam akan membawa setiap jenazah dari warga Perdagangan yang meninggal ke kantor PT London Sumatera (Lonsum), untuk dimakamkan di sana.
Kemarahan masyarakat ini beranjak dari tidak kunjung terwujudnya pembebasan sebagian lahan HGU milik PT Lonsum untuk digunakan sebagai lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang baru. Padahal, TPU yang ada saat ini, kondisinya di satu liang lahat telah diisi hingga tiga jenazah secara tumpang-tindih, sebab tidak tersedianya lagi lahan kosong untuk liang lahat yang baru.
Selain itu, mereka juga meneriakkan kemarahannya atas tidak kunjung bersedianya RHS untuk bertemu dengan masyarakat untuk membahas persoalan ini. Sementara, ujuk-ujuk, mereka justru membaca berita yang mengabarkan bahwa RHS sudah dua kali bertemu dengan pihak PT Lonsum, tanpa mengundang masyarakat yang ingin mengungkapkan persoalan kebutuhan TPU ini.
“Kalau kematian gak bisa diulur-ulur, Pak. Atau menunggu kepastian dari pihak Lonsum, nanti akan sampaikan orasi ‘ketika ada warga yang meninggal kita kubur di kantornya’, Pak. Yang namanya meninggal kita tidak tahu (kapan), Pak,” teriak Anri Binantioan, salah seorang warga dalam orasinya.
Sejak kedatangan puluhan masyarakat yang menumpangi tiga unit bus yang menempuh jarak sekitar 100 Kilometer dari Perdagangan ke Raya ini, pintu gerbang kantor bupati Simalungun langsung ditutup dan dilapis dengan barisan jaga Satpol PP. Dan perihal keinginan masyarakat untuk bertemu langsung dengan RHS, Kepala Satpol PP mengatakan bahwa bupati tidak berada kantor. (nda)