Simalungun — Sebuah pernyataan yang agak janggal dilontarkan calon bupati petahana Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS), seusai dirinya melakukan penyerahan secara simbolik bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada sejumlah figur yang disebut sebagai pelaku utama perikanan Kabupaten Simalungun, di Timothy Integrated Farm, Blok Songo, Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar, pada Selasa (17/9/2024).
Usai penyerahan bantuan berupa beberapa unit kendaraan roda tiga dari KKP itu, RHS mengklaim bantuan itu merupakan salah satu wujud penggenapan terhadap janji politiknya saat berkampanye dulu, yaitu janji kampanye Kartu Simalungun Kerja atau disingkat Kartu SiKerja.
“Bapak ibu sekalian pada kesempatan ini saya mau menyampaikan, inilah salah satu bentuk daripada visi-misi Radiapoh Hasiholan Sinaga ya, dalam hal penyaluran Kartu SiKerja. Artinya, Kartu SiKerja adalah kartu supaya bisa kita memastikan bahwa seluruh fasilitas atau bantuan dari pemerintah itu tepat kepada orang yang membutuhkan. Artinya, Kartu SiKerja itu tidak diberikan kepada orang yang berkemampuan ekonomi menengah ke atas,” kata RHS.
Pernyataan RHS di atas klaim atas bantuan dari pemerintah pusat ini, seolah ingin meralat narasinya ketika berkampanye dulu, yang menyebut bahwa pemegang Kartu SiKerja akan memperoleh bantuan bantuan modal untuk membuka usaha yang nominalnya hingga Rp 50juta. Yang bagian narasi itu juga ikut ia tuliskan pada Kartu SiKerja yang ia bagi-bagikan ke masyarakat.
“Jadi puji Tuhan syukur alhamdulilah di akhir pemerintahan kita di periode yang pertama ini, sudah ribuan penerima Kartu SiKerja yang sudah kita distribusikan (realisasikan, red) kepada masyarakat ini. Tentu dengan jumlah penduduk masyarakat kabupaten Simalungun lebih dari satu juta, dengan masa pengabdian kita yang hampir tiga tahun, tentu masih jauh dari apa harapan dari masyarakat Kabupaten Simalungun,” kata RHS lagi.
Beberapa waktu belakangan, Kartu SiKerja memang ramai dibicarakan masyarakat kabupaten Simalungun sebab dianggap sebagai contoh nyata pembohongan politisi terhadap masyarakat lewat janji-janji kampanye. (nda)