Simalungun — Memberikan modal usaha hingga nominal Rp 50 juta kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah melalui Kartu SiKerja, ternyata bukan satu-satunya kebohongan Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) lewat janji kampanyenya. Sebab, masih ada janji-janji lain yang kini terbukti bahwa itu cuma sekadar kebohongan besar terhadap rakyat semata.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Untuk Transparansi Anggaran (FUTRA), Oktavianus Rumahorbo, Kamis (19/9/2024).
Kebohongan RHS dimaksud, papar Oktavianus, salah satunya yaitu akan mengundang investor untuk mengisi lahan 200 hektar eks Kebun Karet Dolok Merangir, yang janji itu hingga kini juga tak kunjung dia tunaikan.
Yang menyesakkan dari keterangan Oktavianus, tak kunjung adanya investor yang mengisi lahan itu, diduga dikarenakan RHS menjatuhkan persyaratan-persyaratan yang berat terhadap investor yang berniat, yang persyaratan-persyaratan itu tidak ada dalam aturan baku di negara ini.
“Tak satu pun pengusaha yg mampir di Simalungun. Kenapa? Diduga karena Radiapoh menetapkan persyaratan berat yang tidak ada hubungannya dengan legal regulasi yang sudah baku di negeri ini.
Investor tidak sudi ditekan dengan syarat-syarat yang ilegal. Akhirnya, lahan 200 hektar tetap kosong melompong, dan lapangan kerja tidak tersedia,” terang Oktavianus.
Kritik Klaim RHS atas Bantuan Pusat
Oktavianus Rumahorbo yang telah menjadi pengamat kebijakan anggaran semenjak tahun 2000 lalu, juga mengkritik pernyataan RHS baru-baru ini yang mengklaim bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai bagian dari janji kampanyenya yang dinamai Kartu SiKerja.
Menurutnya, klaim itu merupakan wujud penghalalan segala cara oleh RHS, yang masih berhasrat berkuasa lagi meski janjinya tak bisa dipegang.
“Menyadari rendahnya animo warga Simalungun untuk mendukung ambisinya, maka segala cara dihalalkan yang salah satunya dengan ‘mengklaim’ program bantuan Kementerian KKP sebagai ‘upah’ janji SiKerja-nya. Namun, semua warga kabupaten Simalungun mengetahui bahwa program bantuan KKP adalah program Pemerintah Pusat RI yang tidak ada hubungannya dengan janji palsu SiKerja-nya Radiapoh Sinaga,” tandas Oktavianus. (nda)
Baca juga:
Polemik Bimtek Pangulu: RHS Lebih Sayang Bandung ketimbang Parapat?