Siantar — Kehadiran Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, di Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada Kamis (25/7/2023), menjadi momen penting dalam konteks perlawanan terhadap kekerasan seksual pada perempuan dan anak.
Dalam kuliah umumnya, Bintang Puspayoga mengajak akademisi dan mahasiswa untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk memerangi kekerasan seksual yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Bintang mengawali paparannya dengan mengungkap data mengenai kekerasan seksual yang diambil dari 174 testimoni dari 79 kampus di 29 kota. Dan dari temuan tersebut terungkap, bahwa 89 persen korban kekerasan seksual adalah perempuan, dan 4 persen laki-laki. Angka itu menunjukkan betapa pentingnya upaya bersama untuk memutus mata rantai kekerasan seksual, serta memberikan perlindungan bagi semua korban.
“Dalam kesempatan ini, kami mohon dukungan dari seluruh yang hadir pada hari ini untuk memutus mata rantai kekerasan seksual. Masing-masing dari kita, baik akademisi, mahasiswa, praktisi, dan masyarakat, memiliki peran penting dalam upaya pencegahan, pemenuhan hak korban, dan mendukung perlindungan anak,” ujar Bintang.
Sementara Ditreskrimum Polda Sumut menyebut bahwa pihaknya menempatkan kasus kekerasan dan penelantaran terhadap anak sebagai salah satu prioritas dalam penanganan.
Untuk mencegah anak menjadi korban kekerasan, atau bahkan pelaku kejahatan, Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai benteng utama dalam pencegahan. Kepala keluarga diimbau untuk memberi kesadaran dan pengetahuan yang lebih baik dalam membimbing anak-anak dan menjaga kualitas pergaulan mereka di masyarakat.
“Peran keluarga sangat penting, karena kuantitas waktu anak lebih banyak dihabiskan di lingkungan keluarga dibandingkan di sekolah,” kata Kombes Sumaryono.
Data statistik yang disampaikan Kombes Sumaryono menunjukkan adanya penurunan dalam beberapa kasus tindak kekerasan terhadap anak dari tahun 2022 hingga Januari-Juni 2023. Untuk kasus penelantaran terhadap anak, terjadi penurunan dari 164 kasus di tahun 2022 menjadi 38 kasus hingga pertengahan 2023. Kasus pemerkosaan juga menunjukkan penurunan signifikan dari 42 kasus di tahun 2022 menjadi hanya 3 kasus di Januari hingga Juni 2023. Sementara itu, kasus pencabulan mengalami penurunan dari 986 kasus di tahun 2022 menjadi 253 kasus di Januari hingga Juni 2023.
Kombes Sumaryono menegaskan penanganan terhadap kasus kekerasan terhadap anak memerlukan pendekatan yang khusus dan lembut mengingat anak-anak berbeda dalam hal psikologis dan emosional dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia Penyidik juga terus dilakukan untuk menangani kasus ini dengan bijaksana.
Apresiasi Universitas HKBP Nomensen
Dalam kesempatan ini Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, dan Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono, menyampaikan apresiasi terhadap Universitas HKBP Nomensen atas terselenggaranya acara tersebut dalam rangka Hari Anak Nasional.
Bintang menegaskan bahwa tanggung jawab melawan kekerasan pada anak adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, pemerintah daerah, kementerian terkait, serta mahasiswa dan akademisi.
Tak hanya itu Bintang juga berharap Universitas HKBP Nomensen terus mendorong gerakan perlindungan anak berbasis kampus sebagai contoh bagi lembaga pendidikan lainnya. Kolaborasi antara universitas dan lembaga terkait, diharapkan dapat menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan peduli terhadap kesejahteraan anak-anak.
Kombes Sumaryono mengatakan sosialisasi yang dilakukan di Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar sangat membantu tugas kepolisian dalam melakukan pencegahan. Meskipun penanganan oleh kepolisian terkadang memerlukan tindakan penindakan, namun pendekatan pencegahan dikatakan tetap menjadi fokus utama.
Acara kuliah umum diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan antara Menteri Puspayoga, Kombes Pol Sumaryono (Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut), Abednego Panca Putra Tarigan (Deputi II Kepala Kantor Staf Kepresidenan), dan Dr. Muktar B. Panjaitan (Rektor Universitas HKBP Nomensen). Selain itu, dilakukan juga peniupan lilin sebagai tanda ucapan selamat Hari Anak Nasional yang ke-39 tahun 2023. [PR/nda]