isiantar.com — Di dunia ini ada banyak sekali destinasi wisata yang wujudnya pun beragam. Ada berwujud pantai, gunung, hutan, laut, museum, taman, candi, gedung, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, seorang wisatawan tak mungkin bisa mengunjungi semua destinasi itu. Bukan semata-mata karena logika waktu dan dana, tapi karena sebagaimana kita, setiap wisatawan juga memiliki selera dan motivasinya masing-masing. Para wisatawan ini tak bisa dipaksa, dan jangan dimanipulasi.
Mereka para wisatawan itu, juga adalah orang-orang yang sadar bahwa setiap negara, daerah, dan tempat, memiliki ciri dan kekhasannya masing-masing. Tidak ada tempat atau pun orang yang sama persis.
Keberagaman adalah salah satu dasar munculnya keinginan berwisata. Dan dari hasil penelitian, berikut ini adalah daftar jenis-jenis destinasi wisata yang dikategorikan berdasarkan motif wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.
1. Wisata Bahari (Nautical Tourism)
Wisata ini dikenal juga dengan sebutan wisata maritim atau wisata tirta. Wisata ini berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan di air, seperti di pantai, di danau, teluk atau laut.
Selain memancing, kegiatan yang biasa dilakukan saat melakukan wisata bahari adalah olahraga seperti berselancar, berlayar, atau lomba mendayung, snorkeling, menyelam, atau melakukan pemotretan di bawah air.
Di Indonesia, destinasi untuk wisata bahari antara lain di Kepulauan Seribu, Raja Ampat, Mentawai, Pulau Bali, dan laut Kepulauan Maluku. Dulunya Danau Toba juga masuk dalam daftar untuk jenis destinasi ini.
Sementara di negara lain yang juga mempunyai potensi wisata bahari seperti Fiji, Hawaii, dan Tahiti.
2. Wisata Budaya (Culture Tourism)
Melakukan wisata budaya bertujuan untuk menambah wawasan serta pandangan hidup seseorang. Saat melakukan kunjungan wisata budaya, kita bisa melihat cara hidup masyarakat di negara atau daerah tersebut. Mempelajari adat istiadat, kesenian, dan segenap seluk beluk budaya mereka.
Beberapa contoh destinasi ini yang ada di Indonesia antara lain Bali, Toraja, Danau Toba dan Pulau Nias.
3. Wisata Pertanian (Farm Tourism)
Wisata pertanian merupakan perjalanan wisata ke lokasi pertanian. Melihat, mempelajari atau bahkan terlibat langsung dengan aktivitas bertani. Mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, perawatan hingga panen. Termasuk di perkebunan.
Perjalanan wisata ini ada yang dilakukan dalam rangka studi atau karena memang ketertarikan pada sektor pertanian atau aktivitas bertani.
Contohnya bagi turis dari Eropa, meskipun mereka produsen ban kendaraan, tapi banyak juga diantara mereka yang tidak pernah melihat perkebunan karet. Sehingga banyak diantara mereka yang sangat senang ketika diajak untuk berwisata yang kegiatannya adalah menyadap karet.
4. Wisata Berburu (Hunt Tourism)
Wisata buru ini bisa dilakukan di negara yang mempunyai daerah hutan yang dapat dijadikan tempat berburu. Tentunya tidak berburu secara sembarangan, melainkan mengikuti aturan pemerintah tentang batas wilayah perburuan dan jenis binatang yang boleh diburu.
Untuk Indonesia sendiri, pemerintah telah membuka wisata buru di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Baluran. Di tempat ini hewan yang boleh diburu adalah babi hutan dan banteng.
Sementara di luar negeri, wisata buru dapat kita lakukan di berbagai daerah di benua Afrika. Di sini, hewan yang boleh diburu ialah jerapah, gajah, singa, dan lain-lain. Sementara di India, hewan yang boleh diburu adalah macan dan badak.
5. Wisata Ziarah (Pilgrim Tourism)
Jenis wisata ini berkaitan dengan sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Kebanyakan dilakukan oleh rombongan daripada perorangan.
Tujuan wisatawan dengan motif wisata ziarah adalah ke lokasi makam leluhur, tempat pemakaman yang dianggap suci, makam orang yang pernah berkuasa, makam tokoh terkenal, ke bukit ataupun gunung yang sarat legenda, dan ke tempat yang lain sejenisnya.
6. Wisata Cagar Alam (Reserve Tourism)
Jenis wisata yang juga dikenal dengan istilah wisata konservasi ini dilakukan dengan mengunjungi taman lindung, cagar alam, wilayah yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. Kebanyakan yang suka melakukan perjalanan wisata ini adalah para pecinta alam.
Bagi mereka yang suka fotografi juga sangat cocok melakukan wisata sejenis ini. Akan ada banyak jenis tumbuhan dan satwa yang unik dan indah, untuk objek foto.
Suasana lingkungan yang segar, asri, juga mendukung bagi orang yang membutuhkan relaksasi. Tempat wisata cagar alam contohnya adalah Cagar alam di Pulau Bali yaitu Kebun Raya Eka Karya, dan Taman Nasional Bali Barat. Di dekat Danau Toba juga ada yakni Taman Eden 100.
7. Wisata Konvensi
Wisata konvensi ini lekat dengan kegiatan politik. Contohnya ke gedung-gedung tempat musyawarah, persidangan, dan pertemuan yang dilakukan secara nasional maupun internasional.
Misalnya ke pusat kongres internasional di Berlin, atau ke Filipina yang memiliki Philippine International Convention Center. Atau ke Gedung Senayan di Jakarta.
8. Wisata Industri (Industrial Tourism)
Wisata ini dapat dicontohkan seperti kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, ke suatu daerah atau kompleks perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.
9. Wisata Politik (Political Tourism)
Wisata politik yakni kegiatan perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian aktif dalam peristiwa kegiatan politik baik di dalam negeri maupun mancanegara. Misalnya menghadiri perayaan 17 Agustus di Jakarta, penobatan raja, kongres dan lainnya.
10. Wisata Kesehatan (Health Tourism)
Wisata kesehatan dapat diartikan sebagai perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani.
Objek wisatanya antara lain mata air panas, tempat dengan iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas- fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, balai kesehatan dan lainnya, seperti yang dikembangkan Malaysia beberapa tahun terakhir ini.
(**)