Siantar — Walikota Pematang Siantar Susanti Dewayani turut serta dalam kegiatan pemusnahan barang bukti perkara tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan mengikat (ikracht) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematang Siantar, Selasa siang (28/11/2023), di halaman Kantor Kejari Pematang Siantar, Jalan Sutomo.
Dalam sambutannya di kegiatan ini Susanti mengatakan, Pemko mengapresiasi kegiatan ini dan berharap pemusnahan barang bukti dapat menumbuhkan kesamaan sikap dalam rangka membangun kesadaran tentang bahaya kejahatan tindak pidana, serta meningkatkan komitmen bersama untuk melakukan upaya-upaya pencegahan.
“Pemusnahan barang bukti tindak pidana ini merupakan hasil kerja keras, keseriusan, dan keberhasilan aparat penegak hukum dalam upaya memberantas tindak pidana atau kejahatan di Kota Pematang Siantar. Selain pelakunya ditindak sesuai aturan dan hukum yang berlaku, barang bukti juga dimusnahkan,” kata Susanti.
Susanti kemudian mengajak semua pihak untuk terus bersama memerangi segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.
“Pemerintah Kota Pematang Siantar akan senantiasa bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga dan elemen terkait untuk menanggulangi dan memberantas tindakan yang melawan hukum. Kami sangat mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini akan dapat menjauhkan masyarakat dari kejahatan tindak pidana serta hal-hal buruk lainnya,” terangnya.
Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Pematang Siantar, Jurist Precisely Sitepu, mengatakan bahwa dari keseluruhan barang bukti yang dimusnahkan hari itu salah satunya merupakan barang terlarang untuk dikonsumsi maupun diperjualbelikan.
“Sabu-sabu ini harganya Rp1 juta untuk 1 gram. Ini ada 140 gram, jadi totalnya Rp140 juta,” kata Jurist seraya menunjuk tumpukan paket sabu-sabu di atas meja.
Barang bukti lainnya yang ikut dimusnahkan ada yang dipergunakan sebagai sarana tindak pidana kejahatan. Yang kemudian sesuai isi putusan pengadilan, barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan.
“Pemusnahan ini wajib dilaksanakan. Salah satunya menuju Pematang Siantar Bebas Narkoba,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan (Kasi PB3R) Kejari Pematang Siantar, Belman Tindaon, melaporkan, bahwa barang bukti yang dimusnahkan hari itu merupakan barang bukti dari 47 perkara di Kejari Pematang Siantar.
Untuk kasus narkotika ada sebanyak 36 perkara yang terdiri atas 140 gram sabu-sabu dan 3,15 kilogram ganja. Perkara Orang dan Harta Benda (OHARDA) ada 4 perkara pencurian, terdiri atas 2 buah gunting, 1 buah tang, dan 1 buah tas sandang.
Sedangkan perkara Keamanan dan Ketertiban Umum (Katibum) ada 7 perkara, yakni 6 perkara perjudian dan 1 perkara penyedia jasa prostitusi (mucikari) dengan barang bukti handphone, pulpen, serta lembaran kertas berisi angka-angka tebakan judi togel.
Barang bukti sabu-sabu dimusnahkan dengan cara dihancurkan menggunakan blender. Sedangkan barang bukti ganja dan lainnya dimusnahkan dengan cara dibakar.
Setelah pemusnahan barang bukti, dilakukan penandatanganan berita acara pemusnahan barang bukti, termasuk oleh Susanti sebagai saksi.
Turut hadir di kegiatan ini Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossy SB SIPem, Kapolres Pematang Siantar diwakili Kabag Logistik Kompol M Napitupulu, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kota Pematang Siantar Irwansyah Syahputra Sitorus SH MH, perwakilan Kanwil Dirjen Pajak Sumut II Rundy Satria Nugraha, Kepala Kantor (Kakan) Pengawasan dan Bea Cukai Kota Pematang Siantar Anju Hamonangan Gultom, Kalapas Kelas IIA Pematang Siantar diwakili Kasi Binadik Edward Situmorang, dan lainnya. [PR/ry]