Siantar — Pedagang di Pasar Horas dan Pasar Dwikora yang tergabung dalam organisasi Perlindungan Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) menggelar unjukrasa menolak penyegelan kios-kios pedagang. Yang penyegelan tersebut, dinilai sebagai buntut dari ketidakpedulian walikota terhadap kondisi pasar dan pedagangnya, Jumat (3/12/2021).
Unjukrasa dimulai dengan long march dari titik kumpul di di Gedung Pasar Horas menuju Gedung DPRD.
Setiba di halaman Gedung DPRD, kehadiran pedagang diterima oleh sejumlah anggota DPRD. Diantaranya Ketua Komisi II Rini Silalahi, kemudian Metro Hutagaol, Ferry Sinamo, dan Netty Sianturi.
Kepada para wakil rakyat tersebut, pedagang menyampaikan tuntutan agar kios-kios yang telah disegel oleh manajemen PD Pasar Horas Jaya (PD PHJ), agar segera dibuka.
Pedagang menceritakan, penyegelan itu bermula dari terbitnya kebijakan PD PHJ yang mewajibkan pedagang yang menunggak pembayaran kios untuk membayar minimal 75 persen dari total tunggakannya. Dan kios-kios pedagang yang saat ini belum mampu membayar sebesar 75 persen tersebut, kini sudah disegel.
“Tuntutan kita agar penyegelan di buka. Sebab pedagang yang saat ini tidak mampu membayar tunggakan yang PD PHJ minta yaitu 75℅ dari seluruh tunggakan. Dan agar sistem pembayaran tunggakan tersebut di longgarkan atau boleh dicicil, sehingga pedagang yang terimbas oleh pandemi dan baru saja melewati PPKM Level 4 dapat berjualan kembali.
Serta petugas penyegelan supaya tidak menggunakan kekerasan, baik verbal yang menyakiti pedagang. Toh pedagang mau koq membayar dan mencicil tunggakannya. Serta agar pasar ditata lebih baik supaya image Pasar Horas sebagai ikon Pematangsiantar tetap terjaga,” ujar pedagang.
Mendengar tuntutan itu, dihadapan pengunjukrasa, Rini Silalahi langsung menelepon Direktur Utama (Dirut) PD PHJ, Toga Sehat Sihite. Rini menyampaikan supaya tuntutan pedagang segera ditindaklanjuti dengan membuka kios-kios yang telah disegel. Rini juga menyarankan agar manajemen PD PHJ bersinergi dengan pedagang demi perbaikan pasar.
Respons anggota DPRD itu disambut gembira para pengunjukrasa. Mereka sempat saling bersalaman, sebelum beranjak meninggalkan gedung tersebut.
Usai dari gedung DPRD, P4B kemudian diterima baik oleh Toga Sehat Sihite di kantor PD PHJ. Kepada mereka Toga menyampaikan, bahwa manajemen PD PHJ siap untuk berkomunikasi untuk kemajuan pasar.
Nobel Marpaung, salah seorang pedagang yang juga Ketua DPD P4B Siantar Simalungun, mengungkapkan bahwa kondisi pasar yang kurang baik saat ini seharusnya juga menjadi tanggungjawa Walikota, Hefriansyah, selaku owner atau pemilik.
“Tetapi sepertinya pak wali tidak peduli. Mau saat ini Perusahaan daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) kurang sehat, mau pegawai pasar saat ini belum gajian, (walikota) tidak ambil pusing. Bahkan kami pedagang juga kawatir akan usia pasar ini yang sudah menua tapi tidak pernah mendapat perhatian. semoga aspirasi kami ini terus disuarakan,” ujarnya. [nda]