Siantar — Pemko Pematang Siantar berharap akan meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) yang merupakan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Kementerian atau Lembaga dan pemerintah daerah yang berhasil dalam pencapaian Pembangunan Pengarusutamaan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak. Dalam rangka itu, Pemko melaksanakan Sosialisasi Optimalisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di lingkungan Pemko Pematang Siantar.
Harapan itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Pardomuan Nasution, dalam laporan kegiatannya saat pembukaan sosialisasi yang dilaksanakan Toba Hall Batavia Hotel Jalan Gereja Pematang Siantar, Selasa (12/12/2023).
“Kita berniat dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih anugerah Kota Layak Anak dan Anugerah Parahita Ekapraya atau APE,” kata Pardomuan.
Kegiatan sosialisasi itu katanya dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari. Hari pertama untuk sosialisasi PUG, dan di hari kedua digelar workshop Perencanaan Responsif Gender.
Sementara Walikota Susanti Dewayani dalam arahan dan bimbingan yang disampaikannya saat membuka kegiatan ini menjelaskan bahwa sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000, semua instansi pemerintah di tingkat nasional maupun daerah diharuskan untuk mengarusutamakan gender ke dalam perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi seluruh kebijakan dan program sesuai bidang, tugas, dan fungsinya masing-masing.
Pembangunan, lanjutnya, harus memperhatikan kepentingan laki-laki maupun perempuan, para lansia, dewasa maupun anak-anak dan bahkan untuk mereka yang disabilitas. Dengan demikian output pembangunan benar-benar dinikmati semua elemen tanpa adanya diskriminasi dan berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender.
“Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, tentu saya dan kita semua memakai perspektif kesetaraan dan keadilan gender sehingga menghasilkan strategi pembangunan dan penganggaran yang responsif gender,” sebutnya.
Melalui sosialisasi Susanti berharap masing-masing pimpinan OPD, camat, dan para pimpinan unit kerja lainnya untuk dapat merumuskan dan merencanakan strategi program kerja dan penganggaran yang benar-benar responsif gender.
“Semoga para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Jangan hanya berhenti di sini. Namun agar ditindaklanjuti dan ada tindakan nyata dari adanya kegiatan ini. Jika belum paham, bisa koordinasi,” ujar dr Susanti sebelum membuka kegiatan.
Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber Hairani Siregar SSos MSP yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera serta Deni Andayuni SBC Gesi Spesialis dari USAID IUWASH Tangguh.
Turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Pematang Siantar Zainal Siahaan SE MM serta sejumlah pimpinan OPD. [PR/ry]