isiantar.com – Kepala Bidang Hubungan Darat dan Operasional (Kabid Hub Dat & Ops), Budi Nasution, tampak sangat kesal terhadap atasannya yaitu Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Posma Sitorus. Penyebabnya, hingga satu minggu menjelang malam takbiran dimana Pemko akan menggelar Pawai 10 Ribu Obor, dirinya sama sekali tidak pernah diikutkan dalam rapat pembahasan penanganan kegiatan yang berisiko menciptakan kemacetan lalu lintas tersebut.
Kekesalan itu tertangkap saat isiantar.com mewawancarai Budi Nasution, di kantornya, di Jalan Penyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Selasa siang (27/6/2016).
Budi mengatakan, secara fusngi, tanggung jawab penanggulangan lalu lintas saat Pawai 10 Ribu Obor berlangsung nanti merupakan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Bidang yang dipimpinnya. Namun faktanya, oleh Posma Sitorus, dirinya sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam rapat ataupun sekadar diajak membahas penanganan lalu lintas pada saat kegiatan tersebut nantinya.
Ditanya apa kira-kira penyebab ia tidak dilibatkan, Budi mengaku tidak tahu. Dia menyarankan untuk menanyakan hal tersebut langsung kepada Posma Sitorus. Namun, dia menggunakan kata tunjuk “si” sebelum kemudian melafalkan nama atasannya itu.
“O, tanya aja si Posma, jangan tanya saya. Kalau tanya saya, saya gak tau kenapa gak dilibatkan. Kalau Kepala Bidang tidak dilibatkan, tanya Kepala Dinas dalam hal ini si Posma Sitorus. Kalau gak, tanya si Jumsadi, tanya walikota sekalian gitu, biar rame ceritanya. Orang tupoksi tupoksi kita, koq tidak diserahkan sama kita. Emangnya Dinas Perhubungan ini neneknya (Posma) punya?” Ketus Budi.
Budi juga menjelaskan, Pawai 10 Ribu Obor nanti adalah kegiatan yang rawan menciptakan kemacetan parah. Sebab dengan pawai takbir yang biasanya saja, pawai kendaraan bermotor, sudah mengakibatkan kemacetan lalu lintas selama dua hingga tiga jam. Apalagi jika pawai 10 ribu orang berjalan kaki, tentu akan menghambat orang untuk sampai ke tujuan mudik agar esoknya bisa berlebaran bersama keluarga.
Dengan tidak dilibatkannya dia dan anggotanya di Bidang Hub Dat & Ops, kata Budi, maka nanti Posma Sitorus harus jantan mempertanggungjawabkan sendiri bagaimana keadaan lalu lintas saat pawai berlangsung.
“Jangan besok besok terjadi ribut-ribut berita di mass media, ‘siantar macet total karena pawai takbiran obor’, ‘Dinas Perhubungan tidak mengantisipasi jauh sebelumnya’, Jangan nanti Kadis Perhubungan lempar bola (dengan bilang) ‘itulah bidangnya Hub Dat tidak mempersiapkan’. Dari sekarang kita beritahu, (bahwa) kita (Bidang Hub Dat & Ops) tidak dilibatkan,” ungkapnya.
Setahun belakangan, di lingkungan pemko memang beredar kabar jika hubungan antara Budi Nasution dengan atasannya, Posma Sitorus, tidak harmonis bahkan sering terjadi pertikaian. Beberapa sumber menyebut, ketidakharmonisan itu terjadi karena Posma Sitorus terkesan bersikap meremehkan Bidang Hub Dat & Ops yang dipimpin Budi Nasution, yang kebanyakan anggotanya adalah pegawai honorer.
Sebaliknya, Budi Nasution bersikap sangat membela anggotanya terutama agar anggotanya tidak mengalami keterlambatan pembayaran gaji atau honor, apalagi agar tidak terjadi pemotongan-pemotongan honor.
(nda)
Discussion about this post