Siantar — Peristiwa mulia tentang sikap toleransi terjadi disebalik perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar yang terlaksana pada Rabu sore (8/5/2024), di lapangan Adam Malik Kota Pematangsiantar. Peristiwa ini, membuat panitia secara khusus menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap umat muslim di kota ini.
Daniel Hamonangan Siregar, Ketua Umum perayaan ini, dalam kata sambutannya mengungkap bahwa seyogianya lapangan Adam Malik akan digunakan umat muslim untuk tempat pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) mulai tanggal 6 hingga 8 Mei.
Lalu kata Daniel, mengingat batas perayaan Paskah adalah tanggal 8 Mei — sebab keesokan harinya sudah hari Kenaikan Isa Al-Masih — pihaknya menyampaikan permintaan kepada Panitia MTQ dan organisasi-organisasi Islam di kota ini, agar sudi mengundurkan jadwal pelaksanaan MTQ tersebut. Dan permintaan itu dipenuhi.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada umat Muslim kota Pematangsiantar,” ungkap Daniel. “Mari kita berikan aplaus kepada umat Muslim di kota ini,” imbuhnya lagi, yang disambut tepuk tangan ribuan jemaat yang mengikuti perayaan ini.
Perayaan Paskah ini dihadiri ribuan umat Kristen bersama dengan pimpinan-pimpinan gereja dan juga pimpinan organisasi Kristen.
Ketua Pelaksana Paskah Oikumene, Pdt Ro Sininta Hutabarat MTh, dalam sambutannya mengatakan perayaan Paskah ini berhasil dilaksanakan berkat adanya perhatian Walikota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA yang terus memberi pesan toleransi untuk Kota Pematangsiantar.
Sementara walikota Susanti Dewayani menyampaikan ucapan selamat merayakan Paskah bagi seluruh umat Kristen kota Siantar. Perayaan Paskah, dikatakannya, merupakan momen kebangkitan umat Kristiani yang memberikan motivasi, semangat, harapan, kepastian keselamatan, serta kekuatan kepada umat Kristiani untuk hidup memuliakan Tuhan dan melayani umat.
“Dalam kehidupan bermasyarakat, perayaan Paskah juga dapat membangun keikhlasan serta pendorong untuk meningkatkan keimanan sekaligus sebagai simbol keberhasilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu saya berharap perayaan Paskah ini menjadi momentum perubahan, yang dapat dimaknai sebagai kebangkitan untuk berbuat sesuatu yang bernilai lebih dan mampu menguatkan sendi-sendi nasionalisme umat, agar dimensi penyelamatan Ilahi tidak hanya berbicara pada tatanan rohani, melainkan semua aspek kehidupan masyarakat, demi kemajuan Kota Pematangsiantar, bangsa dan negara,” kata Susanti.
Hal itu dikatakannya sesuai dengan tema Paskah yakni “Hidup sebagai Alat Kebenaran-Nya” (Roma 6:13), dengan sub tema “Kebangkitan Kristus Menyinari Terwujudnya Kota Pematangsiantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas”.
“Semoga suasana yang kondusif, damai, dan religius ini akan selalu terpelihara dan terus meningkat pada penyelenggaraan perayaan Paskah di masa yang akan datang,” harap Susanti.
Dalam perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar Tahun 2024 ini Susanti bersama panitia memberikan tali asih kepada 11 perwakilan panti asuhan, dan juga sejumlah kursi roda untuk sejumlah yayasan rehabilitasi.
Tampak hadir dalam perayaan ini perwakilan Kakan Kemenag RI Wilayah Sumatera Utara, Dr Arnold Napitupulu MPd, pengkhotbah (Bishop GKPI) Pdt Abdul Hutauruk MTh, Sekretaris Walubi Kota Siantar, Chandra, mewakili Danrindam I/ Bukit Barisan Letkol Inf BML Nababan, mewakili Kapolres Pematangsiantar Kompol Marhalam, mewakili Dandenpom I/I Pematangsiantar Mayor CPM Antonius Sembiring SH, Sekretaris Daerah Junaedi Antonius Sitanggang SSTP MSi, para Asisten, Staf Ahli, sejumlah pimpinan OPD, para perwakilan lembaga gereja, dan organisasi agama. (nda)