isiantar
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Redaksi
Senin, Januari 18, 2021
  • Home
  • Peristiwa
  • Komunitas
  • Seni & Wisata
  • Politik
  • Uang
  • Hukum
  • Khas
    • i Pelajar
  • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Komunitas
  • Seni & Wisata
  • Politik
  • Uang
  • Hukum
  • Khas
    • i Pelajar
  • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
isiantar
No Result
View All Result

70 Persen Makanan Beredar di Siantar Diduga Mengandung Pengawet Berbahaya

by Redaksi
21/11/2020
in Peristiwa
0
Share on FacebookShare on Twitter

Siantar — Diperkirakan lebih dari 70 persen produk makanan dan bahan makanan yang beredar di kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Kandungan seperti ini tak lagi hanya pada jenis mie, bakso, dan lontong. Tapi juga sudah ada pada ikan, buah-buahan, bahkan rempah-rempah yang jadi bahan baku untuk mengolah makanan di setiap rumah tangga.

Penelurusan isiantar.com di lapangan menemukan, di kalangan pedagang, sebagian besar mereka telah mengetahui soal bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan ini. Tapi oleh pertimbangan supaya dagangan mereka tampak lebih menarik dan tidak cepat basi, mereka cenderung tetap memilih bahan seperti ini untuk diolah menjadi makanan yang akan mereka dagangkan.

Untuk rempah-rempah, seperti merica, ketumbar, dan kapulaga, bahkan kebayakan produk yang beredar kini disebut sudah terlebih dulu dicuci dan direndam dengan pengawet sejenis kaporit. Pencucian dengan kaporit ini disebut membuat tampilan rempah-rempah menjadi terlihat lebih menarik, dan lebih disukai oleh para pembeli.

ADVERTISEMENT

“Ibu-ibu yang belanja untuk rumah tangga pun lebih sukanya yang (sudah dicuci kaporit) seperti ini, karena nampak lebih putih dia, lebih segar,” kata seorang narasumber, Minggu (16/11/2020).

Menurut sumber yang juga seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Dwikora ini, 70 persen makanan yang beredar di kota Pematangsiantar sudah mengandung bahan pengawet yang berbahaya tersebut. Seperti formalin dan boraks, yang dicampur dengan jenis-jenis bahan makanan tertentu. Alasannya sama, agar dagangan tampak lebih menarik dan tidak cepat basi. Atau karena bahan makanan seperti itu tampak lebih segar di mata konsumen awam.

“Kalau untuk pembeli yang baru kita jelaskannya sama orang itu, ‘kalau yang ini seperti ini (pakai pengawet), kalau yang itu murni,’ tapi tetap ajanya yang mereka beli yang pakai pengawet. Karena mereka pikir yang tak berpengawet itu yang sudah busuk itu (karena warnanya cenderung kusam, red), padahal tidak, itu yang bagus,” ungkap sumber.

Bahan Pengawet Berbahaya Beredar Bebas

Hal senada juga diungkapkan oleh narasumber lain yang beraktifitas di Pasar Horas.

Sumber yang juga seorang pedagang ini bahkan mengatakan jika bahan-bahan pengawet berbahaya tersebut diperdagangkan bebas di kota ini. Hingga sesungguhnya ada beberapa pedagang yang mencampurkan sendiri bahan pengawet tersebut dengan makanan yang akan didagangkannya. Dan pedagang seperti ini jumlahnya terbilang banyak.

“Formalin, boraks, ada lagi yang lain, gampangnya itu didapat. Banyaknya yang jual itu. Artinya bebas tapi gak bebas-bebas kali lah. Ya pastilah orang itu tengok-tengok orangnya juga. ‘O, si ini yang jualan di sana, kasih. Yang ini jualan di sana, kasih’. Kalau kayak abang nya yang datang memang ya mungkin gak dikasih,” bebernya soal peredaran bahan-bahan pengawet berbahaya tersebut.

Menurutnya, persentase makanan yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya yang beredar di kota ini bahkan sudah sekitar 80 persen.

“Apa lagi rupanya yang gak pakai (pengawet)? Pewarna-pewarna itukan (sebagian) ada pengawetnya juga itu. Tinggal nasi sama air putihlah kurasa yang belum berpengawet,” kata sumber. [nda]

Tags: BPS PematangsiantarEkonomiKesehatan
ShareTweetPin

Related Posts

Siantar Selatan Tertinggi Penderita HIV-AIDS

by Redaksi
06/11/2020
0

...

Pembagian masker kepada warga oleh Relawan Cerdas Covid-19 LBH Pematangsiantar.

Relawan Cerdas Covid-19 LBH Pematangsiantar Bagi Masker ke Warga

by Redaksi
17/04/2020
0

...

Ilustrasi ekonomi.

Harga Anjlok, Siantar Alami Deflasi

by Redaksi
15/04/2020
0

...

Ilustrasi ruang belajar yang kosong karena jumlah siswa terus berkurang. (ist)

Jumlah Siswa Terus Berkurang, SD Negeri di Siantar akan Dimerger

by Redaksi
09/04/2020
0

...

Foto bersama jajaran direksi bersama Dewan Pengawas PDAM Tirtauli dan Kacab Bank Mandiri Pematangsiantar saat peluncuran penggunaan Mesin EDC untuk pembayaran rekening air PDAM Tirtauli pada Selasa 14 Januari 2020.

Bayar Tagihan Air PDAM Tirtauli Kini Bisa Lewat Mesin EDC

by Redaksi
29/01/2020
0

...

Petugas layanan mobil tangki gratis PDAM Tirtauli yang selalu sigap beroperasi di setiap terjadi gangguan layanan, berpose di depan armadanya masing-masing, Senin (23/12) pagi.

PDAM Tirtauli Terus Dukung Program Pembangunan Kota Siantar

by Redaksi
26/12/2019
0

...

Dinas Peternakan akan Bikin Selebaran Kolera Babi Tak Menular ke Manusia

by Redaksi
04/12/2019
0

...

Kabid Peternakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar, Rita Ellys Kartini. (isiantar/nda).

Belum Ada Kasus Kolera Babi di Siantar

by Redaksi
04/11/2019
0

...

Kantor KPU Pematangsiantar. (isiantar/nda).

Dirut RSUD Djasamen Saragih Dikabarkan Ikut Hiruk-pikuk Kontestasi Pilkada

by Redaksi
17/10/2019
0

...

PDAM Tirtauli Tingkatkan Pelayanan Melalui Pembayaran Online

by Redaksi
01/08/2019
0

...

Terkini…

(Kiri) Asner Silalahi saat berkunjung ke Pajak Parluasan, (kanan) salinan hasil pemeriksaan laboratorium.

Bukan Covid, Ini Penyakit yang Diduga Penyebab Meninggalnya Asner Silalahi

13/01/2021
Asner Sialahi mengenakan kaos lengan panjang warna merah saat mengunjungi pedagang Pasar Horas pada November 2020 lalu.

Asner Silalahi Dikabarkan Meninggal Dunia

13/01/2021
Tampak beberapa diantara pipa distribusi PDAM Tirtauli yang patah akibat diterjang banjir yang terjadi di Panei Tongah pada Senin (11/1) malam.

Pipa PDAM Patah Diterjang Banjir, Separuh Siantar Alami Gangguan Layanan Air Bersih

12/01/2021
Edi dan Riko, dua lelaki yang diduga mengedarkan narkoba di Studio Hotel & Restaurant City.

Diduga Edarkan Ekstasi, Dua Karyawan Studio Hotel  Diringkus

11/01/2021
Anggota DPRD Kota Siantar dari PDI Perjuangan, Ferry SP Sinamo. (isiantar/nda).

Tunjuk Eka Hendra Jadi Plt Sekwan, Walikota Siantar Langgar Aturan?

04/01/2021

Terminal Tanjung Pinggir akan Dibangun Hotel Delapan Lantai

31/12/2020
Kantor PDAM Tirtauli di Jalan Porsea nomor 2, Pematangsiantar. (isiantar/nda).

PDAM Tirtauli Bantah Penerimaan Pegawai

28/12/2020
Kartini Batubara mengenakan baju merah bermotif saat mengikuti rapat di ruangan Komisi III. Dalam rapat ini Kartini Batubara mewakili Dinas Kominfo, Sebab Kepala Dinas Kominfo Posma Sitorus baru ditahan oleh kejaksaan terkait kasus korupsi. (Foto/Ist.)

Kartini Batubara Diduga Manipulasi Program Covid-19 Kominfo Siantar

28/12/2020

Dihibur Juara Indonesian Idol, Natal Oikumene Siantar Berlangsung Khidmat

27/12/2020
Humas Terminal Tipe A Tanjung Pinggir, Jonliben Saragih. (isiantar/nda).

Natal – Tahun Baru, Terminal Tanjung Pinggir Fokus pada Keselamatan Supir dan Penumpang

24/12/2020
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Redaksi

© 2019 isiantar.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Komunitas
  • Seni & Wisata
  • Politik
  • Uang
  • Hukum
  • Khas
    • i Pelajar
  • Opini
    • Profil

© 2019 isiantar.com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In