Siantar — Kerjasama antara Perumda Tirta Uli dengan USAID IUWASH Tangguh telah berhasil menghadirkan era baru dalam sistem pelayanan air minum di Kota Pematangsiantar. Yaitu, era dimana air sudah bisa dikonsumsi atau diminum langsung dari kran.
Sistem layanan air minum modern yang dinamai Zona Air Minum Prima (ZAMP) ini, diresmikan di kompleks Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar Utara, pada Selasa 10 Desember 2024. Peresmiannya dihadiri Walikota bersama pejabat teras kota Pematangsiantar, dan juga pimpinan USAID untuk Indonesia bersama dengan Konsulat Amerika.
Perumda Tirta Uli sebagai pelaksana proyek ZAMP ini, mengatakan proyek pembangunan ZAMP yang diinisiasi USAID IUWASH Tangguh dimulai lewat kick off meeting pada Februari 2024. Kemudian dengan proses kolaborasi yang baik, ZAMP yang menjadi penanda era baru dalam bidang layanan air minum, telah berhasil diwujudkan di kota Siantar.
“Penetapan Zona Air Minum Prima (ZAMP) ditentukan berdasarkan beberapa kriteria. Antara lain kontinuitas layanan 24 jam, tingkat kehilangan air yang rendah, dan memiliki kontrol dalam bentuk distrik meter area. Maka dalam prosesnya, terpilihlah perumahan Meranti Permai ini sebagai kawasan implementasi ZAMP,” terang Direktur Utama Perumda Tirta Uli, Arianto ST, MT, dalam sambutannya pada acara peresmian ZAMP ini.
Pada proses pengujiannya, seluruh syarat teknis yang dibutuhkan juga terpenuhi dengan baik. Turbidity mencapai angka 0, kemudian PH air di angka 7,5 dan sisa klor 0,2 mg per liter. Yang hasil pengujian ini, papar Arianto, telah memenuhi persyaratan kesehatan berdasarkan Permenkes nomor 2 tahun 2023 sebagai kualitas air minum aman.
“Harapan kami dukungan pemerintah dan seluruh stakeholder serta USAID IUWASH Tangguh, untuk terus bersama-sama kami dalam mendukung peningkatan pelayanan Perumda Tirta Uli, dan mereplikasi ZAMP ini di kawasan lainnya,” ajaknya.
Direktur Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kementerian BPN Bappenas, yang diwakili Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi Direktorat Perumahan dan Kawasan Pemukiman Bappenas, Nur Aisyah Nasution, mengatakan, peresmian ZAMP tersebut merupakan peristiwa monumental yang menandai Indonesia telah bergerak lebih maju lagi dalam bidang layanan air minum.
“Kita ke depan bercita-cita menjadi negara maju, yang sekarang gencar disebut-sebut dengan Indonesia Emas 2045, tentu tidak mungkin sebuah negara maju jika kita masih mengandalkan air minum tidak dari kran, gampangnya seperti itu bapak ibu semua,” kata Aisyah menggambarkan monumentalnya peresmian ZAMP hari itu. “Jadi kami sangat apresiasi sekali mengenai kegiatan hari ini,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kasubdit perencanaan teknis direktorat air minum Kementerian PUPR, Dades Prinandes.
Peresmian ini dikatakannya menjadi milestone atau pencapaiannya penting ZAMP di luar Pulau Jawa, yang seiring dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk bertransformasi dalam hal orientasi penyediaan akses air minum.
“Di tahun 2020 sampai 2024 melalui roadmap induk air minum aman, pemerintah menargetkan terbentuknya 34 BUMD Air Minum yang ZAMP. Dan nanti di 2030, BUMD Air Minum yang bisa menerapkan ZAMP ini ditargetkan sebanyak 84 BUMD Air Minum,” terang Dades.
Menurut Dades, pembangunan ZAMP ini tidak menjadi hal mudah karena membutuhkan kesiapan BUMD Air Minum di daerah bersangkutan. Juga kesiapan pemerintah daerah untuk menjaga konsistensi demi kesinambungan penerapan ZAMP tersebut.
Walikota Pematangsiantar Merasa Bangga
Terwujudnya Kota Pematangsiantar sebagai salah satu pilot project Zona Air Minum Prima (ZAMP) bersama Kota Magelang dan Kota Salatiga, membuat Walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, merasa bahagia dan bangga.
“Masyarakat mengucapkan terima kasih karena Kota Pematangsiantar menjadi pilot project Zona Air Minum Prima,” kata Susanti dalam sambutannya pada peresmian ini.
Susanti juga memastikan bahwa Pemko bersama Perumda Tirta Uli akan terus memastikan bahwa air ZAMP tersebut aman dan baik untuk dikonsumsi.
“Terima kasih kepada Pemerintah Amerika Serikat hingga Kota Pematangsiantar menjadi tujuan program ini. Mohon bimbingannya selalu untuk proyek ZAMP ini,” ujarnya.
Penanda 75 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia – Amerika Serikat
Selain penanda era baru dalam sistem layanan air minum kepada masyarakat, peresmian ZAMP ini menjadi semacam perayaan terhadap 75 tahun hubungan bilateral pembangunan yang telah terjalin dengan baik antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Kami menyadari bahwa ZAMP adalah bagian penting dari strategi pemerintah Indonesia untuk memperluas akses air minum aman. Dan kita semua tahu bahwa air minum aman tidak hanya melindungi masyarakat tapi juga meningkatkan produktivitas ekonomi dan mengurangi biaya perawatan kesehatan,’ ungkap Deputy of Mission Director USAID, Erin Nicholson.
Erin mengatakan Indonesia merupakan negara prioritas dalam strategi global pemerintah Amerika Serikat di sektor air. Dan lewat program ZAMP, USAID sebagai lembaga amal Amerika Serikat menegaskan komitmen untuk membantu pemerintah Indonesia mencapai tujuan ambisius yaitu menyediakan 45 persen akses air minum aman pada tahun 2030.
“Oleh karena itu kami berusaha memperkuat kemitraan kami dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan masyarakat lainnya di kota Pematangsiantar. Sehingga kita bersama bisa mencapai akses air minum aman, berketahanan iklim, berkelanjutan dan juga inklusif,” harapnya.
“Program ZAMP merupakan bukti atas apa yang dapat dicapai melalui kemitraan yang kuat dan solusi inovatif. Dengan bekerjasama kita membuat kemajuan dalam menyediakan air yang aman dan dapat diminum langsung dan keran, serta menetapkan standar baru untuk keamanan air perkotaan,” ungkap Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera, Bernard Uadan, yang juga hadir langsung di peresmian ZAMP di kompleks Meranti Permai ini.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Chief of Party USAID IUWASH Tangguh, Alifah Lestari, Deputy Chief of Party USAID IUWASH Tangguh, Jeremy Keaton, Regional Manager USAID IUWASH Tangguh, Zulfa Ermiza, mewakili Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatera Utara, Hasbi Assiddiqi, Anggota DPRD Kota Siantar Anto Leo Saragih, jajaran pejabat Pemko Pematangsiantar, dan masyarakat Meranti Permai.
(nda)