Siantar — Sama sekali tidak ada tanaman bunga di Taman Bunga, Siantar. Meski demikian, ia telah lama menjadi landmark dan disebut sebagai Taman Bunga.
Menurut Laurimba Saragih (alm), awal penyebutan Lapangan Merdeka ini menjadi Taman Bunga, bermula di awal tahun 80-an lalu.
Saat itu, pemerintah Kotamadya Pematang Siantar, menanami hamparan yang bernama asli bernama Lapangan Merdeka ini, dengan pepohonan dan sejenis ‘bunga-bunga’ pagar di sekelilingnya. Dimana sebelumnya lapangan ini hanyalah hamparan kosong tempat pelaksanaan upacara-upacara resmi.
Sejak penanaman pohon dilakukan, masyarakat Siantar mulai berdatangan dan menjadikan tempat ini sebagai tempat nongkrong dan relaksasi.
“Karena tempat itu tidak lagi dipakai sebagai tempat upacara kemerdekaan, ditanami lah di situ pepohonan dan bunga-bunga. Lalu mulailah ada orang yang bilang itu ‘taman bunga’. Kemudian, karena dirasa cocok, semua orang jadi membilang itu ‘taman bunga’, padahal itu nama sebenarnya adalah Lapangan Merdeka,” ungkap Laurimba Saragih, saat diwawancarai di kediamannya di Jalan Medan, Kota Siantar, pada akhir tahun 2008 lalu.
Laurimba Saragih adalah Walikota Pematang Siantar periode 1967-1974. Dan setelah itu, ia juga sempat menjabat Ketua DPRD Kotamadya Pematang Siantar.
Ia menceritakan, dulunya Taman Bunga adalah tempat menggelar upacara-upacara resmi sebagaimana fungsi lapangan Adam Malik saat ini. Masa itu hamparannya masih terhubung langsung dengan balai kota sebab belum ada pembatas jalan. Sementara lapangan Adam Malik, ketika itu hanyalah hamparan kosong yang tidak difungsikan sama sekali.
Dirinya mengaku suka dengan pemberian nama ‘taman bunga’ oleh masyarakat itu, yang kemudian nama itu lebih dikenal ketimbang nama aslinya.
Laurimba yang ketika diwawancarai telah berusia 81 tahun, hanya berharap agar keutuhan bentuk lapangan tersebut dijaga dengan baik, supaya jangan sampai ada bangunan atau aktifitas yang dapat melecehkan nilai historis lapangan tersebut.
Harapan itu disampaikannya sebab di saat diwawancarai itu tengah terjadi gejolak di kota Siantar terkait rencana Pemko membangun kios-kios tempat berjualan di kompleks lapangan itu. Dan dirinya, tidak sepakat dengan pembangunan itu.
“Saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Tapi kalau saya yang ditanya, sampai kapanpun saya tidak setuju didirikan kios di dalam Taman Bunga. Kalau di situ dibangun kios atau apapun, maka namanya bukan lagi Taman Bunga, bukan lagi Lapangan Merdeka,” ungkapnya saat itu.
Laurimba Saragih lahir pada 27 September 1927 dan wafat pada 7 Juni 2011. (nda)
Baca juga: