isiantar.com – Salah satu fokus masyarakat Kota Siantar beberapa bulan belakangan mengarah pada masalah sosial tentang maraknya peredaran narkoba. Sebagaimana tersiar di sejumlah media, kasus penangkapan pengguna narkoba, bandar narkoba, dan desas-desus adanya trik-intrik keterlibatan oknum petugas di dalam peredaran ini, secara tidak langsung turut menjadi beban pemikiran masyarakat.
Diketahui, pemerintah kota sendiri memiliki sebuah satuan kerja yang turut bertanggungjawab untuk fokus menangani masalah-masalah sosial yang termasuk di dalamnya masalah narkoba. Satuan Kerja tersebut yakni Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak.
Dalam kesempatan Kamis siang (14/9/2017) kemarin, isiantar.com sempat melakukan wawancara singkat dengan Kepala satuan kerja tersebut, Pariaman Silaen, tentang marak peredaran narkoba di kota ini. Berikut transkrip wawancara singkat tersebut;
isiantar.com : Bagaimana pandangan Anda dengan lingkungan sosial di Siantar yang marak narkoba?
Pariaman Silaen : “Memang kalau kota lihat di Siantar, menurut pengamatan saya memang sudah marak narkoba ini terutama di kalangan remaja. Jadi, saya kira, itu banyak hal yang mempengaruhinya. Apalagi seperti di daerah-daerah lain juga kalau kita perhatikan, sampai anak kecil sudah kena itu melalui obat-obat pil itu dikasih seseorang bisa langsung pingsan anak-anak itu ya kan? Jadi kalau di sini saya kira, pihak dari BNN pun sudah berupaya memberikan sosialisasi baik itu melalui mass-media maupun langsung ke sekolah-sekolah, untuk memberikan sosialisasi mengenai bahaya narkoba ini.”
Isiantar.com : Kalau dari Dinas Sosial sendiri adakah upaya yang fokus untuk mengeliminir peredaran narkoba ini?
Pariamen Silaen : “Kalau dari Dinas Sosial sendiri, itu memang ada itu yang seperti yang kena (korban, –red) narkoba ini, itu bisa kita upayakan untuk titip di panti-panti asuhan yang mitra kita yang ada di Kota Siantar ini. Itulah upaya kita. Kita bisa menitipkan mereka untuk dimasukkan ke panti asuhan rehabilitasi narkoba. Itu saja saya kira.” [nda]