Medan — Pemerintah Kota Pematang Siantar menampilkan fragmen Raja Siantar, Raja Sang Naualuh Damanik, di malam Pagelaran Seni dan Budaya Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 di Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (09/07/2023) malam.
Dalam fragmen ini Walikota Pematang Siantar, Susanti Dewayani, bersama Ketua Dekranasda, Kusma Erizal Ginting, mengenakan pakaian adat Simalungun manortor dengan Gual Rambing-rambing ramos. Yaitu buah yang ramos janah marambing-rambing gabe malas ni uhur (berdoa sambil menari agar murah rezeki dan tercipta hari esok yang cerah/kebahagiaan).
Selain fragmen Raja Sang Naualuh Damanik di acara dengan bertema “Ini Cerita Kami” ini juga ditampilkan tarian dari SMP Cinta Rakyat, Tarian Multi Etnis dari Yayasan Sultan Agung, dan yang lainnya.
Susanti Dewayani dalam sambutannya di acara ini menyampaikan bahwa Kota Pematang Siantar merupakan miniatur Indonesia. Dimana masyarakatnya terdiri atas berbagai latar belakang suku dan budaya, namun hidup bergandengan tangan dan rukun.
Mantan Direktur RSUD dr Djasamen Saragih ini pun mengaku bangga dan terharu karena banyak anak-anak muda Kota Pematang Siantar memiliki bakat dan talenta luar biasa.
Pemko Pematang Siantar, kata Susanti, selalu berkomitmen tinggi dan tetap konsisten dalam pengembangan budaya.
“Kegiatan ini tentunya untuk menjaga budaya yang ada di Kota Pematang Sianțar, yang dihuni oleh beragam suku dan agama,” sebut wali kota perempuan pertama di Pematang Siantar ini.
“Masyarakatnya dapat hidup rukun, damai, serta bergandengan tangan untuk bekerja bersama-sama, dengan motto Sapangambei Manoktok Hitei,” tambahnya.
Susanti juga menyampaikan bahwa saat ini Pematang Siantar dalam masa transisi menuju Smart City (Kota Cerdas). Dalam hal ini, Pemko Pematang Siantar memiliki landasan yang kuat dengan keberagaman, keharmonisan, dan toleransi.
“Itulah dasar kami untuk terus bekerja dan berbenah untuk Kota Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas, Siantar Bangkit dan Maju,” sebut alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Yogyakarta ini.
Masih kata Susanti, peran anak muda sangat diharapkan untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan Kota Pematang Siantar yang lebih baik.
Susanti turut mengajak masyarakat Kota Pematang Siantar yang berada di Kota Medan dan sekitarnya yang hadir di PRSU untuk menyaksikan sejumlah pertunjukan budaya dan seni yang ditampilkan anak-anak muda Kota Pematang Siantar
“Yang menggambarkan bagaimana Kota Pematang Siantar saat ini terus berbenah dengan motto: Destinasi Yes, Transit No, melalui sejumlah potensi pariwisata yang terus dikembangkan,” tutup dr Susanti.
Malam Pagelaran Seni dan Budaya juga dimeriahkan dengan door prize.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Pematang Siantar, Kusdianto SH, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dapat terselenggara atas dukungan penuh Walikota Pematang Siantar, Susanti Dewayani.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Kota Pematang Siantar kepada masyarakat Sumatera Utara,” katanya.
Turut hadir, pendiri dan Ketua Yayasan sosial Bunda Foundation Bunda Indah, Pj Sekda Pemko Pematang Siantar Dwi Aries Sudarto SH MH, para Asisten dan Staf Ahli serta sejumlah pimpinan OPD, tokoh masyarakat Sumut Parlindungan Purba, perwakilan Taman Hewan, dan pengurus Partuha Maujana Simalungun (PMS) Kota Pematang Siantar. [PR/ry]