Siantar — USAID IUWASH Tangguh bersama perwakilan masyarakat dari empat Nagori (desa) dampingannya, menyerahkan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) Nagori Dampingan kepada Pemerintah Nagori untuk dapat diusulkan dalam Musrenbang tingkat Nagori khususnya di sektor air minum dan sanitasi, serta dialokasikan dalam APBD maupun P-APBD Kabupaten Simalungun melalui Dana Desa.
Penyerahan RKM ini dilaksanakan melalui kegiatan Workshop pada Rabu 27 Maret 2024 di Hotel Horison, Jalan Rakutta Sembiring, Pematangsiantar, dengan disaksikan oleh Pemerintah Kecamatan Tapian Dolok, Gunung Maligas, Tanah Jawa, dan Pemerintah Kabupaten Simalungun yang diwakili oleh Bapperida Kabupaten Simalungun.
Adapun keempat nagori tersebut yakni Nagori Bah Kisat, Dolok Maraja, Karang Rejo, dan Nagori Tanjung Pasir.
Sebelumnya, masyarakat di empat nagori tersebut telah mengikuti kegiatan Pengkajian Partisipatif dan Pemicuan STBM. Kegiatan ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk meningkatkan permintaan rumah tangga akan layanan WASH (Water, Sanitation and Hygiene). Kegiatan pengkajian partisipatif dan pemicuan STBM dimulai dari proses Pemetaan, Penelurusan Wilayah dan Fokus Grup Diskusi “Diagram F”. Kemudian, masyarakat melakukan klarifikasi untuk penyempurnaan hasil pengkajian dan selanjutnya membuat Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang disusun berdasarkan permasalahan yang ditemui pada saat pengkajian partisipatif dilaksanakan.
“Dalam konteks komitmen pemerintah untuk menurunkan angka stunting nasional, peningkatan akses air minum dan sanitasi aman dan perilaku hygiene menjadi sangat strategis. Dengan meningkatnya layanan dan akses air minum dan sanitasi aman serta perilaku hygiene, diharapkan dapat ikut berkontribusi menurunkan angka stunting. Perangkat daerah dan PDAM Tirta Lihou yang terkait dalam pemenuhan dasar air minum dan sanitasi di Kabupaten Simalungun, diharapkan dapat bersinergi dalam program dan kegiatan yang akan direncanakan maupun dilaksanakan terutama di empat nagori dampingan ini,” ungkap Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiolan Sinaga, yang diwakili oleh Kepada Bapperida Kabupaten Simalungun, Ronald Tambun.
“Dengan pendampingan USAID IUWASH Tangguh di empat nagori ini terutama dengan adanya rencana kerja masyarakat (RKM), pemerintah Kabupaten Simalungun mengharapkan adanya dukungan dari masyarakat sebagai pengguna akses air minum, sanitasi serta perilaku hygienis dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya kolaborasi dari masyarakat, tujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang sehat dan berkualitas tidak akan tercapai apabila perilaku masyarakat tidak mendukung kehidupan yang hygienis,” lanjutnya.
Dalam kemitraan yang erat dengan Pemerintah Indonesia, USAID IUWASH Tangguh mendukung upaya Indonesia untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk memastikan akses ke air dan sanitasi untuk semua (SDG 6) dan untuk membuat kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan (SDG 11).
USAID IUWASH Tangguh mengusung dua pesan utama yaitu untuk masyarakat dapat menjadi tetangga panutan dengan rumah kita tersambung dengan layanan perpipaan, memiliki akses sanitasi aman dengan tangki septik/penampungan kedap, mempraktikkan cuci tangan pakai sabun, melakukan penyedotan tangki septik/penampungan kedap rutin (3-5 tahun sekali), mengelola air minum aman di rumah tangga (pengolahan, pewadahan, dan penyimpanan) dengan tepat, menjaga kebersihan rumah dan kamar mandi, tidak mencemari sumber air minum dengan memiliki sarana sanitasi aman, melakukan perilaku hemat air, dan memanfaatkan lahan kosong di area rumah sebagai sumur serapan dan masyarakat menjaga sumber air.
(PR/nda)
Baca juga:
PDAM Tirta Lihou di Titik Nadir, Bupati RHS Disarankan Buktikan Eksistensi