Siantar — Gilbert Madi Sidabariba, warga Jalan Sibolga, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, menerima penghargaan dari Perumda Tirtauli setelah aksi heroiknya bergumul dengan dua orang pencuri meteran air.
Penghargaan khusus dari perusahaan kebanggaan kota Siantar ini diserahkan oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas Perumda Tirtauli, Jimmi Simatupang, bersama-sama dengan Kasubbag Humas, M Nurdin, pada Senin siang 8 Mei 2023, di kediaman Gilbert Madi Sidabariba.
Usai menerima penghargaan, Gilbert yang didampingi istrinya mengatakan sesungguhnya ia sama sekali tidak mengharapkan adanya penghargaan tersebut. Sebab aksinya bergumul dengan dua orang pencuri yang kemudian berhasil menangkap salah satunya itu, merupakan aksi spontan akibat rasa kesal dimana seminggu sebelumnya ia juga baru saja kemalingan meteran air.
“Sebenarnya gak pala yang gini-gini, Pak, kami hanya ingin hidup nyaman saja tinggal di sini,” ungkap Sertani Simbolon, istri Gilbert.
Namun Kabag Hukum dan Humas Perumda Tirtauli, Jimmi Simatupang, menyampaikan sudut pandang lain. Menurutnya, sebagai mahluk sosial yang tinggal di kota yang sama, energi dan keberanian yang sudah dikorbankan Gilbert patut untuk diapresiasi. Terutama mengingat pencurian meteran air sangat marak dan sudah beberapa kali viral, yang hal itu cukup menjadi beban bagi Perumda Tirtauli. Meski Perumda Tirtauli paham benar bahwa pihak Gilbert sama sekali tidak menginginkan terjadinya peristiwa dini hari itu.
“Ini adalah ucapan terimakasih dan apresiasi dari Perumda Tirtauli, kepada Abang, karena sudah berhasil menggagalkan aksi pencurian meter,” ujar Jimmi.
Adu Pukul dengan Dua Pencuri
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemberian penghargaan ini bermula dari kejadian Sabtu (6/5) dini hari, dimana Gilbert Madi Sidabariba (ralat, pada berita sebelumnya disebut sebagai Silalahi) berhasil menahan salah seorang dari dua orang pencuri meteran airnya, setelah terlebih dulu adu pukul dengan keduanya.
Saat itu dua pelaku mendatangi halaman rumah Gilbert lalu mempreteli meteran airnya. Gilbert yang belum tertidur dan melihat pencurian itu lewat celah pintu, langsung menyergap, dan terjadi baku pukul dua lawan satu. Usaha Gilbert untuk tetap menahan salah seorang dari pelaku, berhasil. Sementara pelaku yang satu lagi akhirnya kabur.
Sesaat setelah menerima penghargaan dari Perumda Tirtauli, Gilbert yang ditanyakan apakah saat kejadian dia tidak merasakan takut mengingat pelaku dua orang sementara dia sendirian, ia mengatakan semua reaksi yang dia lakukan pada dini hari itu adalah reaksi spontan, apalagi seminggu sebelumnya dia juga baru kehilangan meteran air sehingga dia baru saja kerepotan mengurus meteran baru.
“Aku gini aja, dalam arti, kita kan pengen cari makan, apapun kita lakukan apalagi kita kan tidak mengganggu, orang itunya yang menggangu kita,” ungkapnya. “Emosi itu memang terlampiaskan (di dini hari itu), karena memang emosilah,” lanjutnya lagi.
Dalam prosesi penyerahan penghargaan ini, sempat terjadi bincang-bincang antara Gilbert dan istrinya dengan Jimmi dan M Nurdin. Kedua pihak sama-sama berharap agar polisi mengusut tuntas kasus ini, dengan menangkap pelaku yang melarikan diri, dan juga menangkap penadahnya yang menurut pengakuan pelaku berdomisili di Parluasan. [**]