Siantar — Ketua Sumut Watch, Daulat Sihombing, SH, MH, menyinggung kesan ketiadaan sense of crisis atau ketidakpedulian Walikota Susanti Dewayani atas nasib ratusan karyawan Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ).
Ketidakpedulian itu menurutnya tercermin dari belum dibentuknya Panitia Seleksi (Pansel) untuk seleksi atau penjaringan calon Direksi PD PHJ Masa Jabatan 2022 – 2027, padahal masa jabatan Pelaksana Tugas Direktur Utama PD PHJ, Toga Sehat Sihite, sudah tinggal 30 hari menjelang berakhir pada tanggal 07 Desember 2022.
Ketua Sumut Watch ini menilai, belum dibentuknya Pansel tersebut mengesankan sikap cuek dan tidak adanya sense of crisis pada diri Susanti terhadap nasib ratusan karyawan PD PHJ.
“Itu memberi kesan ketidakpedulian terhadap ratusan karyawan PD PHJ yang menderita karena tidak gajian, dan masa depan juga menjadi tidak pasti, semenjak mereka dipimpin Plt. Dirut Toga Sihite,” kata Daulat, Rabu (9/11/2022).
Padahal, menurut mantan Hakim Adhoc pada Pengadilan Negeri Medan ini, melihat sejumlah kondisi riil yang telah terungkap ke permukaan, seperti karyawan tidak gajian 8 bulan, kondisi keuangan yang tidak sehat, sejumlah dugaan terjadinya tidak pidana korupsi dalam manajemen, serta hadirnya aksi-aksi demo ratusan karyawan bersama elemen masyarakat, semestinya sudah cukup bagi seorang walikota untuk segera membentuk Pansel penjaringan Direksi baru.
Daulat mengkhawatirkan jika sikap ala EGP — Emang Gue Pikirin yang dikesankan Susanti terhadap kondisi PD PHJ merupakan benar- benar kenyataan yang pahit betapa sesungguhnya Susanti tidak perduli terhadap nasib para karyawan PD PHJ, sekalipun faktanya mereka adalah pendukung Walikota terpilih Asner Silalahi yang meninggal dunia sebelum dilantik hingga mewariskan kursi Walikota kepada Susanti.
Karena itulah praktisi hukum yang juga mantan Tim Advokasi PASTI (Pasangan Asner Susanti) ini merasa penting mengingatkan agar Susanti tidak justru memanfaatkan situasi PD PHJ yang sedang kacau untuk tiba- tiba mengangkat Direksi PDPHJ yang baru tanpa melalui proses seleksi atau penjaringan, yang menurutnya dampaknya akan semakin merusak dan menghancurkan eksistensi PD PHJ.
“Singkatnya Walikota harus benar- benar memiliki komitmen untuk memperbaiki situasi PD PHJ yang hancur berantakan di tangan Toga Sihite. Dengan cara bagaimana? Ya segera bentuk Pansel untuk penjaringan Direksi baru PD PHJ yang lebih layak dan bukan berasal dari penganggur alias pencari kerja,” tukasnya.
Lebih lanjut Daulat juga mengingatkan agar Susanti tidak menjaring Direksi PD PHJ didasari kedekatan-kedekatan personal, uang, atau simbol- simbol alumni atau almamater. Tetapi hendaknya berorientasi pada penjaringan anggota Direksi yang sungguh-sungguh memiliki konsep dan kemampuan implementasi untuk menyehatkan perusahaan dan menggaji karyawan. [nda]