isiantar.com – Bencana badai dahsyat dilaporkan kembali menghantam wilayah Hong Kong dan Macau pada Minggu 27 Agustus 2017. Badai muncul ini hanya berselang beberapa hari setelah beberapa hari sebelumnya topan Hato menyerang wilayah yang sama dengan menelan korban jiwa setidaknya 18 orang.
Sebagaimana dilansir dari ChinaDaily, Minggu (27/8/2017) sinyal peringatan datangnya badai “Typhoon 8”, dibunyikan pada Minggu dini hari ketika badai tropis memasuki kedua wilayah di China tersebut. “Typhoon 8” merupakan salah satu peringatan tertinggi datangnya badai di sana.
Badai yang menyerang kali ini adalah “badai Pakhar”. Nama itu diambil dari nama ikan air tawar yang tinggal di Sungai Mekong. Hong Kong Observatory melaporkan, badai Pakhar membawa hujan deras semenjak Minggu pagi di mana para pekerja darurat masih berjuang untuk memperbaiki dampak dari kerusakan akibat topan Hato.
Setidaknya puluhan jadwal penerbangan dibatalkan. Maskapai Cathay Pacific dan Cathay Dragon dilaporkan terpaksa membatalkan 50 penerbangan pada Minggu pagi akibat badai tersebut.
Selain penerbangan, jalur transportasi lain juga ikut terhambat. Otoritas setempat menyatakan semua layanan kapal feri keluar dan masuk Hong Kong dihentikan operasionalnya untuk sementara waktu akibat serangan badai dengan kecepata 130 km/jam tersebut.
Peringatan Typhoon 8 disebut juga secara otomatis membuat pejabat setempat memerintahkan penutupan pasar saham Hong Kong untuk sementara.
Sementara dikutip dari ANTARA News, badai Pakhar juga membuat Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Hongkong tidak membuka pelayanan untuk sementara.
“Pihak berwenang memperingatkan Typhoon Pakhar T8 terjadi di Hong Kong. Oleh karenanya, KJRI pada hari ini Minggu 27 Agustus 2017 tutup. Demikian harap maklum,” demikian pengumuman yang terpampang di akun Facebook KJRI Hong Kong.
Dalam situasi normal, KJRI Hong Kong tetap buka setiap Sabtu dan Minggu untuk memberikan pelayanan, seperti keimigrasian dan ketenagakerjaan, kepada para TKI yang saat ini jumlahnya mencapai angka 154.000 itu.
“Keselamatan yang paling penting. Kami mengimbau kepada WNI untuk mematuhi arahan pihak berwenang di Hong Kong,” kata Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Hong Kong Yuni Suryati kepada Antara di Beijing.
Rekaman video dahsyatnya badai ini juga telah beredar di youtube. Salah satunya bisa anda saksikan di video di bawah ini:
( Source: The Star Online )
[feb]